Menuju Pemilu Damai dan Berkualitas

April 7, 2009

Oleh Ampera Salim

Ingat, Kamis 9 April 2009 rakyat Indonesia akan mengikuti Pemilu. Bagi kita di Sumatera Barat, pesta demokrasi kali ini terasa sangat meriah bila dibandingkan dengan Pemilu 2004 lampau. Dari segi jumlah pemilih saja, Pemilu tahun ini punya DPT (Daftar Pemilih Tetap) sebanyak 3.155.148 orang. Angka ini lebih banyak dari masa pemilih dalam Pemilu 2004 yang berjumlah 2.898.699. Baca entri selengkapnya »

Minangkabau

April 1, 2009

Ampera Salim

PADANG, 2006

PRAKATA

Assallamualaikum Wr.Wb.

Bismillahirrahmanirrahhim.

Dengan izin Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa, akhirnya buku ini muncul ke hadapan Anda. Apa yang tersimpul dalam buku adalah kumpulan tulisan penulis yang sudah terbit di Surat Kabar Harian dan Mingguan terbitan Padang. Sumbernya dari berbagai bacaan, pengalaman dan hasil temuan lapagan .

Penulis berterimakaish kepada semua pihak terutama kedua orang tua dan guru-guru yang telah mendidik penulis, hingga bisa berbuat sesuatu dari tidak tahu apa-apa sebelumnya. Baca entri selengkapnya »

Nagari Selayo Dahulu Selangkah

April 1, 2009

Dalam bertani, masyarakat Nagari Selayo sejak dahulu terkenal maju selangkah. Pengairan sawah di daerah ini sudah teratur rapi sejak nagari itu mulai dihuni. Tali Bandar mengairi petak-petak sawah yang membentang luas. Sehingga, masyarakat Selayo sejak dahulu punya pusaka yang memadai, dikenal sebagai orang kaya. Baca entri selengkapnya »

Masyarakat Indrapura dari Darat Minangkabau

April 1, 2009

Menurut salah satu cerita lama, penduduk Indrapura, masa dahulunya datang dari berbagai daerah di Minangkabau. Kabarnya dari Pariangan Padang Panjang delapan keluarga (salapan di tangah). Dari Sungai Pagu enam keluarga (anam di hilia) dan dari daerah lain enam keluarga pula (anam di mudik). Duapuluh keluarga nilah yang dianggap sebagai orang asli Indrapura, meskipun pada hakekatanya di Indrapura ada juga yang berasal dari keturunan Malaka, Bugis dan Jawa. Tapi semuanya menginduk kepada yang asli tersebut. Terbang menumpu, hinggap mencengkram. Baca entri selengkapnya »

Si Muntu Dimana Dia Kini

April 1, 2009

Oleh A.S Patimarajo

Pengamat Budya Minangkabau

Mungkin banyak urang awak, kelahiran tahun 60-an yang masih ingat keberadaan si Muntu. Saya semasa kecil membayangkan si Muntu sebagai makhluk ajaib. Seluruh tubuhnya dibungkus kerisik pisang. Wajahnya bertopeng kelopak bambu. Diarak ramai-ramai menuju sebuah pasar tradisional. Baca entri selengkapnya »

Melihat Nagari di Sepanjang Batanghari

Maret 30, 2009

Jika anda menyusuri Batanghari dari Jambi ke arah hulu, kata Rusli Amran, dalam bukunya Sumatera Barat hingga Plakat Panjang, maka setelah mencapai Kota Tanjung, sungai lebar ini akan memasuki daerah Minangkabau. Daerah ini oleh Belanda dahulu disebut Batanghari Districten dengan kota-kotanya seperti Padanglaweh, Sitiung, Sungailansek, Sungaidareh dan lain-lain. Kini daerah itu sudah menjadi Kabupaten Darmasraya. Baca entri selengkapnya »

Banyak Rumah Gadang dalam Nagari Dibiarkan Runtuh

Maret 30, 2009

Rumah Gadang, disebut juga rumah adat, merupakan rumah milik penghulu di Minangkabau. Dalam ceritanya, sejak semula rumah ini dibangun dengan bentuk sedemikian rupa oleh Datuk Tentejo Gurhano, seorang ahli pahat dan ukir asal daratan Cina. Kedatangan Tantejo Gurhano, sengaja diterima baik oleh Datuk Parpatiah Nan Sabatang dan Datuk Katumanggungan, untuk menata pemukiman di Ranah Minang. Pertama kali bentuk rumah Minang yang bergonjong itu dia buat di nagari tertua, Pariangan Padang Panjang, Tanah Datar. Baca entri selengkapnya »

HUBUNGAN PEMERINTAHAN NAGARI DENGAN ADAT MINANGKABAU

Maret 28, 2009

Oleh Ampera Salim

Pendahuluan

Perahu yang mengantarkan rombongan Sultan Suri (Sri) Maharajo Dirajo, akhirnya mendarat di pulau Perca, tepatnya di puncak Gunung Merapi. Kapal ini bermuatan enam belas lelaki dan perempuan, ditambah empat orang lainnya yang masing-masing bernama Kho Cin (Kucing Siam), Can Pa (Harimau Campo), Khan Bin (Kambing Hutan), dan Ahan Jin (Anjiang Mualim). Kemudian Sri Maharajo Dirajo dan rombongan turun ke darat. Sementara itu air lautpun beranjak surut. Baca entri selengkapnya »

Minangkabau di Kedalaman Nagari

Maret 28, 2009

Oleh Ampera Salim

Pengantar Tulisan

Suatu ketika bulan September 1992, saya mengurus suatu keperluan ke kampus Unand di Limau Manis. Cuaca sangat indah pagi itu. Saya perkirakan siang harinya matahari akan bersinar garang. Makanya pagi itu, sepeda motor Super Cup tahun 82 warna hitam, yang saya kendarai dari tempat kost di Purus Baru, Padang, saya parkir di Tabloid Limbago, Jl.Sudirman No. 52 Padang, dekat Simpang Rumah Sakit Yos Sudarso. Baca entri selengkapnya »

Minangkabau di Kedalaman Nagari

Maret 28, 2009

Minangkabau
Dilihat dari Kedalaman Nagari

Ampera Salim

PADANG, 2006

PRAKATA

Assallamualaikum Wr.Wb.
Bismillahirrahmanirrahhim.
Dengan izin Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa, akhirnya buku ini muncul ke hadapan Anda. Apa yang tersimpul dalam buku adalah kumpulan tulisan penulis yang sudah terbit di Surat Kabar Harian dan Mingguan terbitan Padang. Sumbernya dari berbagai bacaan, pengalaman dan hasil temuan lapagan . Baca entri selengkapnya »